Rabu, 22 Februari 2012

Istri Tua atau Janda,,???

Kiranya tidaklah sulit untuk membiasakan diri lebih berhati- hati dalam bersikap, lalu mempertimbangkan segala sesuatu akan dampak baik dan buruk di kemudian, demi kehidupan yang layak dengan kesesuaian yang diharapkan dan tidak membuahkan sesal di akhirnya. Namun tidak jarang kita menemukan kesulitan dalam menentukan sikap dengan keadaan yang terdesak. wajar kali yaa??..
__________________________


Seperti biasa, aku dan sahabatku Liza selalu mendongeng sebelum kami meluncur untuk bertemu mimpi- mimpi di malam hari. Tapi ada yang beda dengan cerita kami malam ini, aku pun heran dengan sabatku Liza, tiba-tiba saja dia memberi dua pilihan untuk aku pilih salah satunya.
Neng, seandainya kamu diberi dua pilihan "Menjadi Istri Tua atau Janda", lantas mana yang kamu pilih??..

Aku pun terdiam dan kemudian menghela nafas panjang untuk menjawabnya.
Yaaa, aku tau tampaknya dia serius mempertanyakan ini, tapi naluriku rasanya sulit untuk memilih satu dari keduanya.
Hmm,, ga ada yang aku pilih, dua- duanya beban bagiku..


Heuheu,, jadi gini Neng, kemaren waktu aku silaturahmi ke rumah Ustadz Rohim, beliau cerita tentang seorang janda punya tiga anak yang datang minta dicariin jodoh. 
Ustadz Rohim nanya ke janda itu "sebelumnya ana mau tahu dulu, penyebab anda bisa menjanda karena apa?"
Janda itu jawab gini "habisnya suami saya lebih memilih wanita lain dari pada saya"..
Ustadz Rohim marah ke janda itu sambil bilang "anda bodoh, kenapa harus memilih jadi janda, sekarang anda kesulitan kan untuk menemukan jodoh lagi.. Jadi laki- laki seperti apa yang anda inginkan?, mau yang masih bujangan, duda atau yang sudah beristri?..
Janda itu jawab " kalau bisa yang masih bujangan Ustadz"
terus kata Ustadz Rohim "anda janda punya tiga orang anak, ya susah kalau mau cari yang bujangan. tidak seharusnya anda memilih untuk bercerai dengan suami anda, menjadi istri tua itu bukan cela bagi seorang wanita. Justru dengan keadaan seperti itu kemilau dan kemuliaan wanita semakin tarmpak dihadapan suami dan orang sekitar. Mungkin saja jodoh suami anda bukan hanya anda, tapi ada lagi wanita ke dua, ke tiga bahkan ke empat, tapi jodoh anda hanya suami anda seorang."


Aku hanya termenung dengan perasaan yang tidak menentu, ada kecemasan yang terselubung setelah mendengar cerita dari Liza.
"Ya Allah, sepertinya aku tak mampu jika harus dimadu oleh suamiku nanti"

Lalu kami hubungkan cerita tadi dengan cerita dalam film "Kehormatan dibalik Kerudung".
Memang benar, menjadi istri tua bukanlah cela, justru ada nilai keistimewaan lebih yang tercermin dari kesabaran dan kemuliaan hati istri tua. Sosok Mba Sofia menjadi figur idaman karena kemuliaan hati yang dimilikinya.Memberikan restu kepada suami untuk berpoligami bukanlah hal yang mudah, tapi dia bersedia untuk hidup satu atap dengan istri kedua dari suaminya Irfand.
"Aduuhh,, hatiku tersayat- sayat, aku memabayangkan perasaan Mba Sofia ketika menyaksikan suaminya mengikrarkan janji setia dengan Syahdu."


Siapa pun dia wanita yang sudah resmi menjadi istri, pasti tidak mengingikan suaminya berbagi kasih dan terikat dengan wanita lain. Karenanya tidak jarang para istri lebih memilih untuk menjadi janda dari pada harus dimadu, dengan alasan hati tidak bisa menerima keputusan suami untuk berpoligami.
Namun bukan berarti semuanya telah usai dan keadaan akan lebih baik, kebutuhan dan pendidikan anak harus tetap diperjuangkan. Status single parent dengan beban yang tidak sedikit menjadi kecenderungan untuk mengeluh, selain itu luang lingkup dalam keseharian pun akan kurang bersahabat. Sentilan usil sesekali  mengampiri, fitanah karena kedekatannya dengan laki- laki yang belum halal walaupun hanya sekedar dekat dalam urusan bisnis saja.

Menjadi istri tua atau janda memang bukan pilihan yang sederhana bagi wanita. Sekilas sama- sama memiliki bingkai duri yang jama', sulit berdamai dengan keduanya dan ingin terhindar tanpa menentukan pilihan darinya.
________________________________

Ladies,, sejenak kita lupakan kecemasan dengan status istri tua dan janda tadi. Tenang,, Islam sendiri tidak membiarkan wanita terjebak oleh dilema dalam pernikahan, karena rekomendasi untuk berpoligami bukan berarti ketetapan tanpa ada persyaratan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 3 yang memiliki arti "....... maka nikahilah perempuan yang kamu senangi, dua, tiga, atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka nikahilah seorang saja, atau hamba sahaya yang kamu miliki. Demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat dzalim".

"ADIL" menjadi syarat utama bagi siapa yang ingin berpoligami, jika suami tidak sanggup untuk berbuat adil terhadap istri-istrinya, Islam pun menetapkan cukup menikah dengan satu istri saja. Apabila suami tetap keukeuh ingin berpoligami, dan kemudian tidak mampu adil dalam memberikan nafkah, perhatian dan memenuhi kewajibannya terhadap istri-istrinya, ya sudah tidak perlu kita gugat janjinya "saya bisa adil", toh sudah jelas ada peringatan dari Allah yang menyerukan mereka untuk tidak berbuat dzolim. Sebagai wanita yang ceritanya lagi terdzolimi ini, cukup dengan bersabar dan sibukan diri memperindah lisan dengan kalimat- kalimat Allah, lalu pergunakan kesempatan baik ini untuk berdoa memohon sebanyak- banyaknya. Do'a (yang baik) orang yang terdzolimi mustajab lho,,heheee 


*Jadi,, apa nih pilihan anda, Istri Tua atau Janda?
heuheuu..

_iseng-iseng_



Tidak ada komentar:

Posting Komentar