Jauh sebelum riwayat
samar dibalut debu lamat,
Aku adalah padang yang semi,
kamu angin yang mengaliri.
Ingat suatu masa yang putih,
Hari dengan kekuatan jejak
dalam kagum aku menjadi tawanan,
Lugu berdebar mengenggam tangan
ketika bulan tiba di musim penghujan,
kita sejati, abadi menanti sinar matahari
Diam, kita disudut beku
Memutar jam tangan
Menebak istilah yang kita harapkan
Namun Ingatan hanyalah jarak,
pemisah detik ini dengan tentang
catatan kalender empat tahun silam
Potret kita yang berdenting setiap malam,
Jelmaan sepasang burung dara
Hidup sederhana dalam tawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar