Selasa, 24 April 2012

Bukan Say Good Bye..

Mustahil..
Jika aku mengingkari kebenaran pilihan hati.
Hanya,, mungkin untuk sekarang, sebelum aku dilegalkan. Akan ku nafikkan pelbagai rasa.
Baik itu  harapan, ketulusan, keikhlasan dan juga rasa kagum yang mengarah.

Jauh di balik nalar anganku,,
ada aroma yang meyakinkan bahwa rasaku akan nyata, dan KITA kelak akan bersama.

Aku tahu,,, Tuan..
memang berat bagimu mengungkapkan kebenaran rasa.
Sebenarnya, kamu pun sama seperti halnya aku, memiliki itu.
Hanya saja, kamu belum mampu meng-ikrarkan janji sebagai bukti rasamu.
Tuan,, aku mengerti..

Biarkan aku hidup untuk menantimu Tuan,,
Aku kuat bertekad dengan penantian,
Tanpa merasa lelah.
Karena...
Aku tahu,,KITA masih setia pada naluri dan perasaan

Maafkan aku Tuan..!!
langkahku sekarang akan membunuh kebersamaan.
Saja, aku ingin menjaga hakikat fitrahnya cinta
Tak ingin menodai bahkan merubah wujudnya jadi bangkai bernyawa.
Karena, semakin KITA dekat dan rapat dalam pertemuan, cinta itu semakin samar.
Seperti apa yang selalu kamu katakan :
Jangan sampai kita sulit membedakan, apakah ini cinta atau nafsu?

Sementara aku ingin menjadi asing di hadapanmu.
Namun, kamu selalu indah dalam doa-doaku, Tuan..
Biarlah rindumu ku sapa lewat bisikan tak bernada.

Atas nama ajaran dan kesucian, ku pilihkan JARAK sebagai penghubung jalan KITA.
Sampai jumpa Tuan,, di masa pelepasan kesendirian nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar